Look Inside

Kepemimpinan Pendidikan Transformasional Berpikir Out Of The Box, Berbasis Multiple Intelligence

S I N O P S I S



Setiap manusia diberi potensi dan kemampuan untuk menjadi pemimpin, namun realitasnya tidak semua memperoleh kesempatan menjadi pemimpin, baik pemimpin Bangsa, Pemimpin Organisasi, maupun pemimpin Agama.  Meskipun menjadi pemimpin adalah sebuah keniscayaan tentu tidak terlepas dari campur tangan Allah, Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemilik Kuasa kepada siapa amanah itu diberikan. “Allah SWT memberi kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mencabut kekuasaan kepada siapa pun yang Allah kehendaki. Allah muliakan pemilik Kuasa yang Dia kehendaki, dan di hinakan pula siapa pemilik kuasa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Muhammad SAW menegaskan pentingnya seorang pemimpin sehingga dalam Sabdanya menyatakan jika Anda berjalan tiga orang hendaklah mengangkat pemimpin salah seorang di antara mereka.

Model Kepemimpinan Transformasional saat ini menjadi trend seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital dan persaingan global. Hal ini terjadi karena model ini dianggap lebih efektif dalam memperkuat motivasi, inovasi dan kreativitas seseorang. Pemimpin lebih memposisikan diri sebagai teladan dan motivator bagi stafnya. Kepemimpinan Transformasional yang dikembangkan oleh Bernard M. Bass dapat terwujud melalui Tahap 4-1’S, yaitu: (a) idealized influence (charismatic influence), (b) inspirational motivation, (c) intellectual stimulation, dan (d) individualized consideration. Model ini akan jauh lebih efektif jika seorang pemimpin transformasional diperkuat dengan kemampuan berpikir out of the box.

Daniel Goleman menggagas konsepnya yang dikenal dengan teori Emotional Intelligence, dan Zohar dalam risetnya menemukan Spiritual Intelligence, sehingga di Era ini dipahami konsep Multiple Intelligence. Multiple Intelligence dalam kajian Buku ini dimaknai tiga kecerdasan yaitu cortex cerebri yang berfungsi mengatur Kecerdasan Intelektual, System Limbic yang berfungsi mengatur Kecerdasan Emosional, dan Lobus Temporal yang berfungsi mengatur Kecerdasan Spiritual. Jika ketiga kecerdasan ini dapat disinergikan secara optimal maka menghasilkan sosok pemimpin dan staf yang hebat dan “Mutmainnah”. Insya Allah Buku ini sangat menginspirasi bagi pembaca yang berpikir prospektif.