Weight | 350 g |
---|---|
ISBN | 978-602-289-831-3 |
Jumlah Halaman | xx + 208 Halaman |
Edisi | Cetakan ke 1 Tahun 2024 |
Author |
Erwin & Ade Irwandi |
Ketahanan Pangan di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar Sagu, Keladi, Pisang atau Beras dan Masalahnya di Mentawai
SINOPSIS
Buku ini merupakan rangkaian hasil penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 2021 hingga 2023 di pulau-pulau besar (Siberut, Sipora dan Pagai) Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tema yang dibahas tentang pangan lokal masyarakat Mentawai (Sagu, Keladi dan Pisang) yang dihadapkan dengan pangan beras. Secara kultural masyarakat Mentawai belum terbiasa untuk menanam tanaman padi, disamping faktor ekologis, terutama di Pulau Siberut, tanahnya memiliki kadar asam yang tinggi. Buku ini memperlihatkan keberadaan pangan lokal (sagu, keladi dan pisang) pada masyarakat Mentawai sampai sekarang. Pandemi Covid 19 semakin memperlihatkan keberadaan pangan lokal (sagu, keladi dan pisang) dalam kehidupan masyarakat Mentawai, mengingat adanya kebijakan (larangan/batasan) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Intensitas masyarakat mengonsumsi pangan lokal (sagu, keladi dan pisang), dapat saja berbeda antara masyarakat yang tinggal di Pulau Siberut, Sipora dan Pagai, namun potensi sumber daya pangan lokal (sagu, keladi dan pisang) tersedia dalam jumlah besar pada semua pulau di Kepulauan Mentawai. Buku ini terdiri dari 6 (enam) Bab pembahasan yang berkaitan dengan pangan dan kedaulatan pangan di masing-masing pulau yang menjadi unit analisisnya. Pada setiap pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai, memiliki karakteristik lingkungan dan masyarakat yang memproduksi pangan berbeda-beda. Dilihat dari perspektif historis sumber pangan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai (sagu, keladi dan pisang), dihadapkan pada kebijakan pangan “beras” yang dijalankan oleh pemerintah. Keadaan ini tidak sejalan dengan potensi sumber daya pangan local (sagu, keladi dan pisang) yang ada dalam masyarakat. Dengan dasar itu, buku ini ditulis untuk memberikan gambaran dinamika ketahanan pangan orang Mentawai (sagun keladi, pisang atau beras) untuk menuju kedaulatan pangan berbasis pangan local (sagu, keladi dan pisang) di Kabupaten Kepulauan Mentawai.