Weight | 158 g |
---|---|
ISBN | 978-602-289-749-1 |
Edisi | Cetakan ke – 1 |
Jumlah Halaman | 122 Halaman |
Author |
Alhamuddin, Dr. Huriah Rachmah, M.Pd., Dr. Rudy Gunawan, M.Pd. |
Keterampilan Sosial Berbasis Kearifan Lokal
SINOPSIS
Buku ini berangkat dari penelitian yang dilakukan berbagai daerah mengangkat keterampilan sosial yang dimiliki siswa dari Desa Kemiren Banyuwangi, Kesultanan Ternate dan Tidore, Sabang Aceh, Desa adat Pegayaman Bali Utara dan masyarakat Manggarai Barat, Flores Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini berbasis Kearifan lokal yang memberi penguatan kepada siswa yang berasal dari berbagai daerah dan mempunyai keunikan dan warna tersendiri dari daerah tersebut.
Masyarakat Desa Kemiren mempunyai kearifan lokal dalam menghadapi perubahan jaman dengan cara beradaptasi keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat Kemiren yaitu Islam dan Hindu, pembelajaran yang diberikan oleh orang tua dapat dipahami dan di laksanakan oleh anak-anak desa Kemiren dan apabila terjadi gesekan atau konflik di selesaikan oleh orang tua dan ketua adat sehingga persoalan dapat diselesaikan dengan baik
Kesultanan Ternate dan Tidore menanamkan nilai-nilai sopan santun dan adat kebiasaan melalui Pendidikan anak yang di dapat di rumah melalui pengajian bada magrib dan pesan-pesan moral disampaikan juga saat makan malam Bersama keluarga. Penghormatan kepada orang tua dan guru, Suba jo dengan menaruh kedua tangan di depan dada dan juga di atas kepala bagi yang sangat dihormati. Misal kepada Sultan.
Pulau Sabang yang merupakan pulau terluar di Barat Indonesia menjadi titik sentral yaitu KM 0 dan menjadi daerah objek wisata yang diminati oleh wisatawan lokal dan luar negeri yang mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di Sabang terutama destinasi laut. Siswa-siswa di Sabang banyak yang mempunyai orang tua sebagai guide tour. Tetapi mereka tetap semangat untuk belajar dan bercita-cita untuk mengembangkan Pariwisata yang ada di daerahnya. Tetapi dengan konsep yang lebih baik sehingga memberi dampak bagi masyarakat Sabang secara menyeluruh.
Pegayaman adalah nama satu desa di Bali Utara yang merupakan komunitas Muslim dan mempunyai Sekolah Menengah Satu Atap yang siswanya sebagian besar beragama Islam tetapi guru-gurunya banyak yang beragama Hindu, mereka hidup nyaman aman dan tenteram walau berbeda agama. Hal ini dapat terwujud karena interaksi guru dengan muridnya adalah interaksi akademik, soal keyakinan dipegang teguh oleh masing-masing pihak dan ada toleransi umat beragama
Siswa-siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Manggarai Barat Flores bersekolah di tempat yang tinggi dan menghadap kearah laut yang begitu indah, dalam interaksi sosial yang dilakukan beragam dan siswa-siswanya berasal dari berbagai suku yang ada di NTT dengan aneka ragam kultur yang dibawa dari keluarga masing-masing yang mempunyai agama Islam dan Katolik. Tetapi dapat hidup rukun. Hal ini memperkaya khazanah keterampilan sosial siswa dalam menghadapi kehidupan yang makin Global.
Pada akhirnya buku ini bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Sosial dan Humaniora serta Pendidikan dan juga penanaman nilai-nilai Karakter bangsa yang akan melahirkan manusia Indonesia yang berpikir global dan bertindak lokal.