Weight | 517 g |
---|---|
ISBN | 978-602-289-747-7 |
Edisi | Cetakan ke 1 Tahun 2023 |
Jumlah Halaman | 328 Halaman |
Author |
Ahmad Dudin, dkk |
Gelombang Santri Luar Negeri di Pesantren Indonesia
SINOPSIS
Buku ini hadir untuk memberikan informasi kepada pembaca yang budiman, tentang persoalan studi Santri Luar Negeri di Pesantren Indonesia berbasis riset. Riset dilakukan para peneliti di beberapa pesantren yang telah menerima santri luar negeri dari mancanegara. Fenomena banyaknya santri luar negeri di pesantren Indonesia, menunjukkan pesantren sudah memiliki budaya cosmopolitan dalam menerima santri luar negeri. Pesantren bahkan selama ini telah memperlakukan santri luar negeri dengan baik, sama seperti santri lokal. Hal ini penting untuk membangun budaya toleransi dan kerjasama antarbangsa. Santri luar negeri juga dapat memberikan dampak positif bagi pesantren, seperti meningkatkan keragaman budaya dan pemikiran. Namun, juga harus memperhatikan dan memenuhi standar kesejahteraan dan perlindungan hak-hak santri, serta memperhatikan peraturan hukum yang berlaku.
Berkaitan dengan studi Islam pelajar luar negeri di Pesantren Indonesia, kiranya berbeda dengan pelajar Indonesia studi Islam di Timur Tengah dan di Barat. Studi Islam di Timur Tengah karena kaya akan penguasaan khazanah Islam, sedangkan studi Islam di Barat karena kaya metodologi. Harapan kebanyakan orang tentu menghendaki adanya studi Islam yang kaya metodologi dan juga kaya akan penguasaan khazanah Islam. Untuk studi Islam di pesantren Indonesia, pesantren kaya akan penguasaan hasanah Islam, meskipun perlu fokus ditempatkan pada analisis teks dan tradisi keagamaan secara historis, termasuk ditempatkan pada perkembangan dan dinamika keagamaan, sosial, dan politik. Dalam hal metodologi, pesantren memiliki metodologi belajar yang unik dan efektif, terutama dalam hal pengajaran agama. Pesantren menekankan pada pengajaran yang berbasis pada tradisi dan memiliki pendekatan yang berorientasi pada pengalaman dan diskusi. Metodologi ini dianggap efektif karena membantu santri memahami dan mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Persoalan studi Islam santri luar negeri di pesantren Indonesia, sangat terkait dengan latar belakang, orientasi, dan perspektif mereka. Termasuk pemenuhan ekspektasi dan layanan studi di pesantren Indonesia. Dalam hal ini persoalan tersebut dibahas secara rinci dalam artikel hasil riset yang dimuat dalam buku ini. Beberapa cacatan penting pesantren tentang persoalan tersebut yaitu: Untuk latar belakang, adalah sangat penting pesantren memahami latar belakang santri luar negeri, seperti budaya, latar belakang keluarga, dan pendidikan sebelumnya. Ini dapat membantu pesantren untuk menyediakan pengalaman belajar yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Berkaitan dengan tujuan belajar santri untuk tafaquhfiddin dan pengenalan budaya. Pesantren memperhatikan tujuan belajar mereka dengan memberikan pemahaman tentang agama Islam dan penguatan nilai-nilai dan tradisi pesantren.
Untuk persoalan persepsi yang membahas tentang tanggapan santri luar negeri belajar di pesantren, maka yang dilakukan pesantren adalah merespon persepsi mereka dengan melakukan perbaikan pendidikan pesantren yang bermutu dan memadai. Untuk persoalan harapan belajar santri luar negeri belajar di pesantren, sudah sepatutnya pesantren memenuhi harapan dan memberikan semangat berjuang dalam mengembangkan Islam ketika pulang ke negeri asal. Adapun terhadap persoalan layanan belajar santri luar negeri, pesantren bisa memastikan layanan pendidikan yang diberikan dapat memenuhi standar dan kualitas global dalam berkhidmat dalam membentuk individu yang memiliki kepribadian, moral, dan etika yang baik, serta memahami dan mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia global.
Dalam rangka mempersiapkan santri untuk bisa menghadapi dunia global dan menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas, maka pesantren memiliki beberapa strategi yang pernah dilakukan. Beberapa strategi yang dilakukan pesantren dalam membentuk karakter global, yaitu:
- Pertama, Pendidikan multikultural: Dalam sejarahnya, pesantren memainkan peran penting dalam mempromosikan pemahaman dan toleransi antar kelompok dan budaya di Indonesia. Pesantren seringkali menjadi tempat berkumpulnya beragam kelompok dan budaya, seperti santri dari berbagai daerah, bahkan santri dari mancanegara dan latar belakang, yang belajar dan tinggal bersama. Hal ini memungkinkan santri untuk saling berinteraksi dan belajar tentang budaya dan tradisi masing-masing.
- Kedua, Pendidikan atau Kursus Bahasa Asing: Menanamkan kemampuan berbicara dalam bahasa asing seperti bahasa Arab dan Inggris sebagai salah satu cara untuk membuka diri terhadap dunia luar. Hal ini sudah dilakukan oleh banyak pesantren. Pilihan pesantren menggunakan bahasa pengantar Inggris dan Arab juga untuk mensikapi banyaknya santri luar negeri belajar di pesantren. Meski tidak meninggalkan untuk menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Bahasa Arab dan Jawa sangat penting bagi santri luar negeri untuk memahami ajaran agama dan budaya lokal. Penggunaan bahasa Inggris membantu santri luar negeri untuk memahami materi pelajaran dan berinteraksi dengan ustadz dan santri lokal. Adapun bahasa Indonesia membantu santri luar negeri untuk beradaptasi dengan masyarakat sekitar dan memahami kebudayaan Indonesia.
- Ketiga, Pendidikan atau Kursus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Teknologi, informasi dan komunikasi merupakan bagian penting dari era globalisasi. Pesantren harus memastikan santrinya memiliki akses dan pemahaman yang baik tentang TIK, sehingga mampu bersaing dan memanfaatkan peluang yang ada. Dalam hal ini pesantren memiliki peran dalam menyiapkan santri untuk mengikuti perkembangan TIK melalui Pendidikan atau kursus TIK. Pesantren memainkan peran penting dalam mempersiapkan santri untuk mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang ada di dunia saat ini. Dalam era digital seperti sekarang, pesantren harus menyediakan pendidikan yang memadai terkait teknologi dan informasi, sehingga santri dapat mengikuti perkembangan yang ada dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam era digital.
- Keempat, Pendidikan Akhlak dan Karakter: Pesantren memainkan peran yang sangat penting dalam membantu santri membangun akhlak dan karakter yang baik, yang akan membentuk fondasi bagi perkembangan pribadi dan masa depan mereka. Melalui metode pengajaran yang berpusat pada pembiasaan dan tatakrama, serta memasukkan nilai-nilai keagamaan dan moral sebagai bagian integral dari proses belajar, pesantren membantu santri membangun identitas dan moral yang kuat. Pesantren juga menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan dukungan sosial dari komunitas santri dan guru, sehingga mempermudah santri untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
- Kelima, Pendidikan Moderasi Beragama, Pendidikan moderasi beragama di pesantren adalah pendidikan yang memadukan nilai-nilai agama dengan nilai-nilai moderat (wasatiyah). Tujuannya adalah untuk membentuk generasi muda yang memahami dan menghormati agama mereka, serta memiliki pandangan yang terbuka dan toleransi terhadap perbedaan. Dalam pendidikan moderasi beragama di pesantren, para santri diajarkan untuk memahami dan menerima perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat, sehingga mereka dapat hidup dalam kerukunan dan toleransi. Pendidikan ini juga menekankan pentingnya memahami ajaran agama secara benar dan tidak terpengaruh oleh anggapan-anggapan yang tidak tepat.
Dari pembahasan tentang pesantren membentuk karakter global tersebut di atas, penting untuk memastikan bahwa pesantren selama ini memiliki peran penting dalam membentuk individu yang memiliki kepribadian dan moral yang mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia global. Pesantren memfokuskan pada pembentukan jiwa dan pribadi serta memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan bagi santrinya. Oleh karena itu, pesantren sangat memperhatikan aspek-aspek keimanan, akhlak, dan tata krama yang baik sebagai fondasi bagi pembentukan karakter. Dengan beradaptasi dengan perkembangan dunia global, pesantren memastikan bahwa santrinya dapat bersaing dan memiliki daya saing dalam era globalisasi. Oleh karena itu, pesantren juga memberikan beberapa strategi yang bisa digunakan oleh pesantren dalam membentuk karakter global, melalui pendidikan multicultural, pendidikan akhlak dan karakter, dan pendidikan moderasi beragama. Di samping itu Diklat atau kursus bahasa asing dan TIK untuk mengatasi permasalahan dunia global, sehingga santrinya dapat beradaptasi dengan baik dan memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan dunia saat ini.